Penderita sakit ginjal tahap lanjut memang harus memperhatikan pola makan dan minum yang sehat agar kondisinya tidak semakin memburuk. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah dalam menjalani ibadah puasa, terutama saat bulan Ramadan tiba.
Menurut para ahli kesehatan, penderita sakit ginjal tahap lanjut sebaiknya tidak berpuasa. Hal ini dikarenakan puasa dapat menyebabkan peningkatan risiko dehidrasi dan peningkatan kadar ureum dalam darah, yang dapat memperburuk kondisi ginjal yang sudah lemah.
Selain itu, penderita sakit ginjal tahap lanjut juga harus memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama bulan puasa. Mereka disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang tinggi kandungan garam, protein, serta kalium, karena dapat memperburuk kondisi ginjal yang sudah rusak.
Sebagai gantinya, penderita sakit ginjal tahap lanjut disarankan untuk tetap menjaga asupan cairan yang cukup, dengan cara minum air putih secara teratur setiap hari. Mereka juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah garam, protein, serta kalium, seperti sayuran dan buah-buahan.
Jika memang ingin berpuasa, penderita sakit ginjal tahap lanjut sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis ginjal untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Selain itu, mereka juga perlu memonitor kondisi kesehatan mereka selama menjalani puasa, dan segera mendapatkan pertolongan medis jika terjadi penurunan kondisi yang signifikan.
Dengan menjaga pola makan dan minum yang sehat, penderita sakit ginjal tahap lanjut dapat mengurangi risiko komplikasi dan memperbaiki kondisi ginjal mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk memperhatikan anjuran dokter dan tidak memaksakan diri untuk berpuasa jika memang kondisi kesehatan tidak mengizinkan.