Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh sekelompok dokter telah mengungkapkan bahwa risiko alergi pada anak-anak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik yang didapatkan dari orang tua mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi pada masa kecil mereka.
Studi ini dilakukan oleh sebuah tim dokter yang dipimpin oleh dr. Siti, seorang ahli imunologi dari Rumah Sakit Pusat Kesehatan di Jakarta. Mereka melakukan penelitian terhadap 500 anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 70% dari anak-anak tersebut mengalami alergi pada usia yang relatif muda, yaitu sebelum usia 5 tahun.
Menurut dr. Siti, faktor genetik memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan risiko alergi pada anak-anak. “Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalami alergi. Hal ini disebabkan oleh pewarisan gen yang dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap alergen tertentu,” ujarnya.
Dokter juga menyarankan agar orang tua yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga mereka untuk lebih waspada terhadap gejala alergi pada anak-anak mereka. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah ruam kulit, gatal-gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas. Jika gejala tersebut muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko alergi pada anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di rumah untuk mencegah terjadinya alergi pada anak-anak. Dengan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko alergi pada anak-anak, diharapkan dapat membantu orang tua dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.