ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dewasa. Orang dengan ADHD biasanya mengalami kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan impuls, dan memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Untuk mengatasi gejala ADHD, dokter biasanya meresepkan obat-obatan stimulan seperti methylphenidate atau amphetamine.
Namun, penggunaan obat-obat stimulan ini juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, terutama jika digunakan dalam dosis tinggi. Salah satu risiko yang terkait dengan penggunaan dosis tinggi obat ADHD adalah risiko terjadinya psikosis. Psikosis adalah kondisi mental yang membuat seseorang kehilangan kontak dengan realitas dan dapat mengalami halusinasi atau delusi.
Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa penggunaan dosis tinggi obat ADHD pada anak-anak dan remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya psikosis. Penelitian ini melibatkan lebih dari 220.000 pasien yang mengonsumsi obat ADHD selama kurun waktu 12 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko psikosis meningkat dua kali lipat pada pasien yang menggunakan dosis tinggi obat ADHD dibandingkan dengan pasien yang menggunakan dosis rendah.
Meskipun risiko psikosis terkait dengan penggunaan dosis tinggi obat ADHD, penting untuk diingat bahwa tidak semua pasien akan mengalami efek samping tersebut. Namun, para orangtua dan dokter perlu waspada dan memantau gejala-gejala psikosis pada pasien yang mengonsumsi obat ADHD dalam dosis tinggi.
Selain itu, penting juga bagi para dokter untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif kepada pasien dan keluarganya tentang risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan obat ADHD. Pasien dan keluarga juga perlu terlibat aktif dalam pemantauan efek samping obat dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala-gejala yang mencurigakan.
Dalam hal ini, kewaspadaan dan pemantauan yang baik sangat diperlukan untuk mengurangi risiko psikosis terkait dengan penggunaan dosis tinggi obat ADHD. Kesehatan dan keselamatan pasien harus selalu menjadi prioritas utama dalam pengobatan ADHD.